Inget banget waktu itu masih kelas dua SMP, ada tugas buat bacain puisi. Sekalinya nyari, langsung jatuh cinta sama puisi ini. Ngerasain banget 'sayang'-nya (padahal masih SMP juga, agak lebay). Tapi sekarang waktu baca lagi, eh ternyata tetep seneng juga. Keren banget dah bapak Pablo Neruda yang udah buat nih puisi.


SONETA 17

Aku mencintaimu seperti engkau adalah mawar
atau topas atau panah anyelir yang membakar.
Aku mencintaimu selayaknya beberapa hal
terlarang dicintai, diam-diam,
disela-sela bayangan dan sukma.
Aku mencintaimu seperti tumbuhan
yang urung mekar dan membawa jiwa.
Bunga-bunga itu di dalam dirinya
dan karena aku cintamu
aroma bumi yang pekat tumbuh diam-diam
di dalam tubuhku.
Aku mencintaimu tanpa mengerti bagaimana
sejak kapan atau dari mana
aku mencintaimu dengan sederhana
tanpa kebimbangan, tanpa kesombongan.
Aku mencintaimu seperti ini
karena bagiku tak ada cara lain untuk mencintai.
Disini, dimana "aku" dan "kau" tiada,
begitu erat, hingga tanganmu di atas dadaku
adalah tanganku.
Begitu erat, hingga ketika kau tertidur,
kelopak matakulah yang tertutup.



Suatu saat pengen bisa nulis kayak gini, pake hati.. ^^

Leave a Reply